Kondisi
perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang
sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010, seiring
pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga
2009. Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh
krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa. Kinerja perekonomian
Indonesia akan terus bertambah baik, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi
global yang sedang bergejolak. Ekonomi Indonesia akan terus berkembang, apalagi
pasar finansial, walaupun sempat terpengaruh krisis, tetapi telah membuktikan
mampu bertahan.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap perkembangan
sektor eksternal perekonomian Indonesia. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) berhasil mendobrak dan menjadi katarsis terhadap kebuntuan
tersebut. Korupsi dan kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia. Namun
setelah beberapa tahun berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu,
SBY telah berhasil menciptakan kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia.
Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya
kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan
pengurangan utang Negara. Perkembangan yang terjadi dalam lima tahun terakhir
membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai Indonesia.
Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Pertama, pertumbuhan makro
ekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara
menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas ekonominya yang tinggi
dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat,
masih banyak warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai
5,5-6 persen pada 2010 dan meningkat menjadi 6-6,5 persen pada 2011. Dengan
demikian prospek ekonomi Indonesia akan lebih baik dari perkiraan semula.
Secara umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang
cukup baik.Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa
krisis finansial global,Indonesia semakin mendapat kepercayaan di mata dunia
Internasional.Hal ini terbukti dari meningkatnya peringkat Indonesia pada
Global Competitiveness Index 2010-2011 yang dikeluarkan oleh World Economic
Forum.Indonesia berhasil meraih peringkat 44, naik 10 peringkat dibandingkan
pada tahun 2009.Peringkat layak investasi Indonesia menurut S&P juga mengalami
peningkatan dari BB menjadi BBB.Kenaikan peringkat layak investasi ini
menunjukkan semakin dipercayanya pasar modal Indonesia di mata global.
Indikator makroekonomi Indonesia selama tahun 2010 menunjukkan adanya perbaikan
perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil melaju pada
tingkat 6,1%, sedangkan tingkat inflasi hingga November berhasil ditahan pada
level 6,33% (yoy). Hal ini didukung oleh rendahnya tingkat suku bunga BI yang
dipertahankan pada level 6,5%. Rendahnya tingkat suku bunga acuan ini
menyebabkan sektor kredit mengalami peningkatan tajam sehingga sukses memompa
pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari meningkatnya pertumbuhan kredit yang
hingga bulan oktober mencapai 19,3% (yoy).
2. Saat Terjadi Krisis Financial Dunia
Pengertian
Krisis Ekonomi Global
Krisis ekonomi global adalah
peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami
keruntuhan/degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Krisis
ekonomi Global terjadi karena permasalahan ekonomi pasar di seluruh dunia yang
tidak dapat dielakkan karena kebangkrutan maupun adanya situasi ekonomi yang
carut marut. Sektor yang terkena imbasan Krisis ekonomi global adalah seluruh
sektor bidang kehidupan. Namun yang paling tampak gejalanya adalah sektor bidang
ekonomi dari terkecil hingga yang terbesar.
Sebagai contoh bahwa negara adidaya
yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari
sektor ekonominya. Peristiwa ini mengakibatkan rontoknya perusahaan keuangan
dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam satu per satu. Bangkrutnya Lehman
Brothers langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Bursa saham di
kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India,
Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan drastis 7 sd 10 persen. Termasuk
bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika
Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, Para investor di Bursa Wall Street
mengalami kerugian besar.
Cara mengatasi permasalah Krisis ekonomi bagi masyarakat adalah lebih selektif
dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama pemerintah dan
sebaliknya dari pemerintah untuk lebih sigap dalam situasi masyarakat.
3. Dampak Terjadinya Krisis Ekonomi Global Bagi Indonesia
Krisis ekonomi yang sedang dialami
oleh beberapa negara besar di dunia diantaranya AS secara tidak langsung
mempengaruhi perekonomian di Indonesia.Maka dari itu pemerintah harus waspada
dan antisipatif, karena resesi ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga
bisa berdampak hebat terhadap kehidupan ekonomi di dalam negeri
Krisis ekonomi global bisa diumpamakan sebagai deretan kartu domino yang diatur
sejajar,jika pemain utamanya terjatuh maka akan membawa dampak buruk terhadap
yang lainnya (efek domino). Celakanya, kalau negara-negara berkembang yang
terkena krisis ekonomi, lembaga-lembaga keuangan internasional cenderung lepas
tangan. Akibatnya, krisis yang terjadi bisa sangat parah dan potensial
mengimbas ke wilayah lain.
Warung-warung di pelosok Jakarta kini bertumbangan ke jurang kebangkrutan. Itu
sebagai bukti bahwa rakyat kebanyakan sudah tak berbelanja lagi. Sementara
lapisan atas justru berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar-pasar modern
milik pengusaha besar. Ini menyebabkan kefailitan raksasa bagi dunia bisnis.
Saat ini dampak resesi ekonomi global yang paling dirasakan adalah pada
masyarakat menengah ke atas, terlebih mereka yang bermain saham, valuta asing
dan investasi emas.
Dari pantauan media di sejumlah pasar di tanah air, sejak BEJ melakukan suspend
pada Jum’at (10/10/11) , harga bahan-bahan pangan mulai merangkak naik. Jika
sudah begini, masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya.
Selain itu, kenaikan harga bahan baku di sektor properti akibat pengaruh krisis
ekonomi global, sangat mungkin terjadi. Seperti di kutip dari Antara.co.id,
Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Adib Adjiputra, di
Solo, beberapa waktu lalu mengatakan, harga bahan baku yang diproduksi di dalam
negeri maupun luar negeri, berpotensi terpengaruh oleh krisis ekonomi ini.
Harga bahan baku seperti besi, keramik, semen dan sejumlah aksesori rumah
lainnya yang berasal dari industri manufaktur, kata dia, sangat rentan
mengalami kenaikan.
Kenaikan bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini akan semakin menyulitkan
sektor properti, setelah sebelumnya juga diterpa kenaikan harga bahan baku
akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
4. Beberapa Solusi Mengatasi
Krisis Ekonomi Global Oleh Pemerintah Republik Indonesia
Presiden menegaskan 10 langkah yang
harus ditempuh semua pihak untuk menghadapi krisis keuangan yang terjadi di
Amerika Serikat (AS), sehingga tidak berdampak buruk terhadap pembangunan
nasional.
Presiden
mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa
optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan
masyarakat.
Pertumbuhan
ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terus
mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.
Optimalisasi
APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan `social
safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur,
alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.Untuk
itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD khususnya
untuk peruntukan konsumtif.
Ajakan
pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak.
Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga
tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional
harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu,
masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk
memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.
Semua
pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan
mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara
langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.
Menggalakkan
kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah
kuat.
Perlunya
penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia
perbankan serta sektor swasta.
Semua
kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh
masalah yang dihadapi.
Mengingat
tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan upaya
menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang non
partisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan
maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.
Presiden
meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat.
Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala Negara
juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki akses
informasi pada masyarakat.
5. PerekonomianPada Tahun 2011
Dengan berbagai pencapaian dan
permasalahan yang dihadapi perekonomian Indonesia, tentunya kita masih tetap
harus optimis dalam menyongsong tahun 2011. Untuk menatap 2011 dengan
optimismis, setidaknya ada dua perkerjaan rumah yang harus dilakukan oleh
pemerintah, yaitu :
Perbaikan
Infrastruktur
Perbaikan infrastruktur menjadi kunci
pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan.Kondisi infrastruktur Indonesia saat ini
masih sangat menyedihkan. Global Competitivness report menempatkan kualitas
infrastruktur Indoneisa pada peringkat 82, jauh tertinggal oleh negara-negara
di kawasan Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam (52), Malaysia (30),
Thailand (35), dan Sinagpura (5). Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar untuk
pemerintah Indonesia.
Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur Indonesia
adalah dengan menggunakan skema PPP (public private partnership) dalam
pembiayaan infrastruktur.Mekanisme PPP atau di Indonesia disebut KPS (kerjasama
pemerintah swasta) adalah mekanisme kerjasama jangka panjang antara pemerintah
dan swasta dalam menjalankan proyek infrstruktur.Menurut Yong (2010) mekanisme
PPP membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Selama ini
pemerintah mengalami budget constrain ketika ingin mengembangkan infrastruktur.
Melalui mekanisme PPP, pemerintah akan mendapat bantuan pendanaan dan pembagian
resiko bersama pihak swasta. Di Indonesia, PPP sudah mulai banyak digunakan.
Setidaknya sudah ada 70 proyek infrastruktur yang sudah beroperasi yang memakai
mekanisme PPP. Dengan semakin banyaknya proyek dengan mekanisme PPP, diharapkan
akselerasi pertumbuhan infrastruktur Indonesia akan semakin cepat.
Kualitas
pertumbuhan ekonomi
Kualitas pertumbuhan ekonomi
Indonesia saat ini masih rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup
tinggi, akan tetapi efek masyarakatnya terlalu rendah. Setap satu persen
pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja baru.Hal ini
yang menyebabkan masih tingginya tingkat pengangguran.Selain itu, pertumbuhan
ekonomi Indonesia masih bergantung pada sektor non-tradable, yang notabane nya
penyerapan tenaga kerjanya kecil. Pada kwartal IV 2010, pertumbuhan sektor
pengangkutan dan komunikasi mencapai 13,6%. Bandingkan dengan pertumbuhan
sektor pertanian yang merangkak pada angka 1,6%, padahal mayoritas masyarakat Indonesia
bekerja pada sektor pertanian. Pertumbuhan sektor tradable, seperti industri
dan pertambangan justru stagnan pada level dibawah 5%.Hal ini berbanding
terbalik dengan pertumbuhan sektor non-tradable yang mencapai di atas 6%.Jika
melihat data-data tersebut, wajar apabila tingkat pengangguran dan kemiskinan
Indonesia masih sangatlah tinggi.Sektor perekonomian Indonesia yang tumbuh
hanyalah sektor yang cenderung padat modal bukan padat karya.
Menjadi suatu pekerjaan rumah untuk pemerintah untuk memperbaiki kualitas
pertumbuhan ekonomi Indonesia.Salah satunya caranya adalah dengan memperkuat
kembali industri nasional, terutama di sektor manufaktur dan
agroindustri.Reindustrialisasi ini bisa dilakukan dengan menyokong pertumbuhan
industri nasional melalui perbaikan infrastruktur, perbaikan birokrasi, dan
pemberian bantuan modal bagi industri yang membutuhkan.
Rasio utang terhadap PDB sebesar 0,25 persen, cadangan devisa 110 miliar dolar
AS, bunga dasar 6 persen dan defisit anggaran kurang dari 2 persen terhadap PDB
menunjukkan kekuatan dan stabilitas ekonomi Indonesia pada 2011.
“Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2011 yang mencapai 700 miliar
dolar AS membuat Indonesia terdaftar sebagai anggota G-20 (negara-negara dengan
volume ekonomi terbesar di dunia),” ujar Husni.
Di samping itu, selama tujuh tahun terakhir angka kemiskinan di Indonesia terus
menurun.
“Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin Indonesia turun dari 36,1 juta
orang atau 16,66 persen dari total penduduk pada Februari 2004 menjadi 29,9
juta orang atau 12,36 persen dari total penduduk pada September 2011,” kata
Husni.
Bila menghadapi awal tahun 2011 yang lalu tercatat sembilan tantangan dan
resiko domestik yang perlu diantisipasi, yaitu :
Tantangan
atas kemungkinan terjadinya gelembung nilai aset (asset bubble) dan inflasi
karena kurangnya daya serap ekonomi nasional terhadap masuknya modal asing,
termasuk yang jangka pendek.
Risiko
terhentinya arus modal masuk.
Terjadinya
penarikan kembali modal masuk dalam jumlah besar.
Subsidi
energi dan alokasi yang tidak efisien.
Risiko
inflasi oleh komponen makanan, pendidikan dan ekspektasi.
Tantangan
infrastruktur dan transportasi yang kurang memadai.
Peningkatan
daya saing dan kualitas tenaga terdidik, daya serap atau belanja pemerintah,
risiko terkait politik dah hokum.
Terkait
perubahan iklim, bencana alam.
Krisis
keuangan.
6. PerekonomianPada Tahun 2012
Untuk menghadapi tahun 2012 ini
Presiden instruksikan jajaran pemerintah untuk menjaga sektor riil di tengah
situasi krisis global dan melemahnya volume ekspor Indonesia ke luar
negeri.Sektor riil dikatakan dapat menjadi penopang utama perekonomian
Indonesia.Sektor riil yang bagus mencegah dampak pemutusan hubungan
kerja.Belanja modal dan belanja barang pada tahun anggaran 2011 harus lebih
dioptimalkan, belanja pemerintah dapat turut membuat perekonomian di Indonesia
berjalan.Saat ini, realisasi belanja pemerintah hingga 30 November ini mencapai
71 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan akan melaju pada kisaran
6,3 persen – 6,7 persen dan inflasi diperkirakan dapat berada di kisaran
sasaran 4,5% ± 1%. Prospek perekonomian Indonesia di tahun 2012
diperkirakanmasih kuat, namun masih yada resiko yang berasal dari pelemahan
ekonomi global masih tinggi. Pertumbuhan ekonomi terutama sumber dari
peekonomian domestic dengan peran prestasi yang semakin meningkat. Pasar
domestik yang besar, terjaganya stabilitas makroekonomi, suku bunga yang
rendah, perbaikan iklim investasi dan status investment grade merupakan factor
pendorong tingginya pertumbuhan investasi ke depan. Di tahun 2012 diyakini
dapat kembali berada di tengah diperkisaran. Dalam jangka menengah,
dengan perekonomian dunia yang diperkirakan akan membaik dan kebijakan
structural yang terus dilakukan khususnya dibidang investasi dan infrastruktur,
pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai prospek untuk tumbuh lebih tinggi dan
berkesinambungan dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Perekonomian
nasional diperkirakan akan tumbuh mencapai 6,6% - 7,4% dan inflasi yang semakin
menurun dan menuju 4,0 ± 1 % pada tahun 2016.Namun bila tiga penyakit bangsa
bisa diatasi seperti korupsi, inefisiensi birokrasi dan soal infrastruktur,
pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi lagi,” kata Ketua Komite Ekonomi
Indonesia (KEN) Chairul Tanjung.
Perekonomian Dunia yang belakangan ini tidak menentu membuat sejumlah Negara
maju menjadi was – was, terutama untuk kawasan Eropa. Bank Indonesia (BI)
mencatat pertumbuhan ekonomi dunia pada 2012 diperkirakan menjadi 3,3 persen.
Angka ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 3,7 persen.
“Penyelesaian krisis yang dialami negara-negara Eropa, terkait utang dan
defisit fiskal, masih akan memakan waktu dan ketidakpastian,” papar Kepala Biro
Humas BI Difi A Johansyah, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Sementara pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih lemah. Hal tersebut pada
perdagangan global yang menurun dan berpengaruh kepada kinerja ekonomi
negara-negara emerging market termasuk Indonesia. Aktifitas ekonomi global yang
melemah, harga komoditas global non-energi cenderung menurun dan disertai
dengan penurunan tekanan inflasi global. Direktur Pelaksana IMF Christine
Lagarde mengatakan bahwa lembaga keuangan internasional yang berbasis di
Washington itu hampir pasti akan menurunkan porkas pertumbuhan dunia 2012
karena krisis hutang zona euro. Di dalam laporan Perkembangan Ekonomi Dunianya
September lalu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global 4% untuk 2012.
Karena krisis hutang di zona euro semakin memburuk dan kebijakan negara-negara
ekonomi maju utama semakin tidak jelas, prospek ekonomi dunia nampaknya semakin
kurang optimistis. Setelah menghadapi krisis hutang zona euro selama dua tahun
terakhir, ekonomi Jerman menghadapi risiko resesi karena dunia bisnis yang
gelisah menahan investasinya dan ekspor menjadi lemah. “Ini memang bukan
resesi klasik. Kita sedang menghadapi keadaan yang benar-benar tidak pasti
akibat krisis zona euro yang akan memberatkan investasi dan perdagangan,” kata
Felix Huefner, ekonom OECD di Paris yang mengikuti terus perkembangan Jerman.
Sementara itu, ekonomi Italia yang
menciut dalam kuartal ketiga membuat negara itu berada dalam keadaan menuju
resesi berkepanjangan akibat tuntutan penghematan habis-habisan untuk mengatasi
beban hutangnya.
IMF menyerukan diambilnya langkah-langkah lebih jauh dalam menghadapi berbagai
tantangan agar terhindar dari krisis global berikutnya. “Jika tidak berbuat
apa-apa, jelas akan terjadi krisis dan dengan kondisi yang semakin menyangsikan
ini, keadaan akan semakin memburuk di semua negara di dunia yang akan mengalami
akibatnya tanpa kecuali,” kata Lagarde. Blanchard yang mengatakan bahwa
“kebijakan-kebijakan sepihak dan tak sempurna hanya akan membuat keadaan lebih
buruk,” memperingatkan, “mengembalikan pemulihan jauh lebih sulit dari setahun
lalu.” Diperlukan kebijakan berani dan lebih tegas, termasuk rencana
konsolidasi fiskal yang kredibel namun realistis, persediaan likuiditas,
penerapan rencana-rencana yang sudah diumumkan, dan lebih banyak kolaborasi
efektif di kalangan semua yang terlibat, katanya.
Kendati demikian, krisis Eropa dan Amerika Serikat (AS) dinilai tidak akan
berdampak ke Indonesia. Kondisi perekonomian di Tanah Air sepanjang 2011 bisa
dibilang kuat dan stabil, sehingga bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada 2012
siap lepas landas,” kata Husni dalam diskusi ekonomi bersama Financial Reform
Institute di Cikini, Jakarta, Selasa 17 Januari 2012. Pengamat ekonomi
sekaligus Direktur Keuangan Financial Reform Institute Muhammad Husni Thamrin
menyatakan, perekonomian Indonesia pada 2012 siap untuk lepas landas.
Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya tingkat Produksi Domestik Bruto
seperti yang dikatakan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan. “Tahun lalu (2011)
ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa
melampaui ekonomi Spanyol,” tegasnya. PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus
800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700
miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di
atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan
dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan.
Kembali kepada pernyataan dari
Husni, Kondisi perekonomian di Tanah Air sepanjang 2011 bisa dibilang kuat dan
stabil, sehingga bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada 2012 siap lepas
landas.Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 mencapai 6,5 persen
dengan inflasi sebesar 3,79 persen. Hal ini sesuai data yang di dapat
dari IMF ( International Monetary Financial ). Dana Moneter Internasional (IMF)
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar kurang lebih 6,3%,
jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga
keuangan internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011
juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%.
Namun, Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan
ekonomi tertinggi di ASEAN serta negara dengan angka inflasi terendah se-Asia
Pasifik,” kata Husni.
Pendidikan merupakan hal mendasar. Pendidikanlah yang menentukan kualitas
sumber daya manusia. Kebijakan dalam bidang pendidikan diterapkan oleh
kepemimpinan SBY, diantaranya adalah
Meningkatkan
anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
Meneruskan
dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai pada
periode 2004-2009, sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan
bermutu dengan memperbaiki dan menambah prasarana fisik sekolah, serta
penggunaan teknologi informatika dalam proses pengajaran yang akan menunjang
proses belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.
Pemanfaatan
alokasi anggaran minimal 20 persen dari APBN untuk memastikan pemantapan
pendidikan gratis dan terjangkau untuk pendidikan dasar 9 tahun dan dilanjutkan
secara bertahap pada tingkatan pendidikan lanjutan di tingkat SMA.
Perbaikan
secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan buku-buku yang berkualitas
agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa yang beriman,
berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka
bekerja keras.
Meneruskan
perbaikan kualitas guru, dosen serta peneliti agar menjadi pilar pendidikan
yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan lingkungan yang inovatif, serta
mampu menularkan kualitas intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus
berkembang kepada anak didiknya.Selain program sertifikasi guru untuk menjaga
mutu.
Akan
ditingkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi para guru termasuk program
pendidikan bergelar bagi para guru agar sesuai dengan bidang pelajaran yang
diajarkan dan semakin bermutu dalam memberikan pengajaran pada siswa.
Memperbaiki
remunerasi guru.
melanjutkan
upaya perbaikan penghasilan kepada guru, dosen, dan para peneliti.
Memperluas
penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.
Mendorong
partisipasi masyarakat (terutama orang tua murid) dalam menciptakan kebijakan
dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi dan
tantangan jaman saat ini dan kedepan.
Mengurangi
kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada keluarga
berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal.
Pemberiaan
program beasiswa serta pelaksanaan dan perluasan Program Keluarga Harapan
(PKH), serta memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan syarat
mereka mengirimkan anaknya ke bangku sekolah.
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara
Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan
langsung tunai kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan
sampai pada tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan, kebijakan
menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di Negara
Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam
perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus Bank Century yang sampai
saat ini belum terselesaikan bahkan sampai mengeluarkan biaya 93 miliar untuk
menyelesaikan kasus Bank Century ini.